Mendikdasmen RI: Mahasiswa UNM Demo Tidak Selalu Negatif, Bisa Jadi Mereka Lebih Cerdas

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu'ti menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-64 Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (2/8/2025).

Mengawali orasinya, ia merespon mahasiswa UNM yang seringkali melakukan aksi demonstrasi.

Menurutnya, demo adalah bagian dari dinamika intelektual di lingkungan kampus.

Prof. Abdul Mu’ti menyebut bahwa tidak semua aksi demonstrasi patut dicap negatif.

Ia membagi dua kategori mahasiswa yang kerap terlibat dalam aksi, dengan penekanan bahwa sebagian di antaranya justru berasal dari kalangan yang berpikir kritis dan cerdas.

“Mahasiswa yang demo itu biasanya ada dua kategori. Pertama, mereka yang cerdas-cerdas. Karena banyak hal menyangkut kecerdasannya yang tidak bisa dilayani dosen di kelas. Jadi mereka menyalurkannya lewat aksi,” ujarnya.

Namun, ia juga secara ringan menyampaikan kategori kedua, yakni mahasiswa yang menjadikan demonstrasi sebagai aktivitas utama selama kuliah.

“Yang kedua, memang ada mahasiswa yang kecerdasannya ya demo. Biasanya, yang seperti itu lulusnya agak terlambat,” katanya, disambut tawa hadirin.

Dalam orasinya, Prof. Abdul Mu'ti juga membagikan pengalamannya semasa mahasiswa.

Ia mengaku pernah menjadi bagian dari gerakan mahasiswa, namun tetap menyelesaikan kuliah tepat waktu.

“Tenang saja, saya dulu juga pelakunya. Tapi Insyaallah saya lulus tepat waktu. Soal ijazah, engga usah ditanya,” candanya di tengah pidato.

Di akhir penyampaiannya, Menteri berpesan kepada pihak kampus, khususnya Rektor UNM, agar tidak terlalu resah ketika menghadapi aksi mahasiswa.

Menurutnya, dinamika seperti itu adalah bagian dari ekosistem pendidikan tinggi yang sehat, selama dijalankan dengan etika dan tanggung jawab.

“Jadi, Pak Rektor, kalau ada mahasiswa demo, enggak usah resah dan gelisah, Pak,” pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama