![]() |
Tangkapan Layar Youtube Siaran Peringatan Dies Natalis ke-64 UNM |
Rektor Universitas Negeri
Makassar (UNM), Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn. menyinggung dinamika aksi
demonstrasi mahasiswa dalam pidatonya pada upacara peringatan Dies Natalis
ke-64 UNM yang digelar di Ballroom, Menara Pinisi UNM, Sabtu (2/8/2025).
Dalam sambutannya, Prof.
Karta menyampaikan apresiasi kepada Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana, S.H., S.I.K., M.Si, atas kerja sama dan dukungan dalam menjaga keamanan di lingkungan
kampus, terutama saat terjadi unjuk rasa.
“Pak Kapolrestabes ya,
makasih Pak Arya, selalu menjadi penyemangat buat UNM. Setiap ada demo, kerusuhan
kami selalu ingat Bapak. Malu rasanya menelepon ke Bapak gitu loh. Malu rasanya,”
ucapnya.
Rektor juga mengakui
bahwa isu demonstrasi masih menjadi tantangan tersendiri bagi UNM, terutama
dalam menjaga suasana akademik yang kondusif. Ia menilai bahwa riak-riak yang
muncul, baik karena isu politik maupun nonpolitik, sering kali cepat memicu aksi
di kalangan mahasiswa.
“Jadi sudah menjadi
bagian terpenting dari hirup pikuk kota Makassar ini dengan demo-demo apapun
yang mestinya bisa dibicarakan baik-baik. Ya, itu PR kami yang terberat saat
ini, bagaimana kondusivitas yang sudah mengidentitas di Kota Makassar ini itu
tadi riak-riak terkait dengan persoalan-persoalan politik dan nonpolitik di
mana mahasiswa gampang terpancing.” katanya.
Dalam forum tersebut,
Prof. Karta sempat menyampaikan pernyataan bernada humor kepada Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Nadiem Makarim, mengenai
gagasan pertukaran rektor sebagai bentuk refleksi atas tantangan kepemimpinan
di berbagai kampus.
“Sehingga Pak Menteri
pernah saya sampaikan di forum rektor saya sampaikan kalau kencang lagi ini
isu-isu kerusuhan. Saya pernah bilang bisa enggak tukar-tukar rektor lah.
Misalnya ITB, saya disana 3 bulan, rektor ITB 3 bulan juga di sini, (atau[un) Rektor
UI. jangan telan-telan terus. Kemudian kita coba tukaran-tukaran rektor. Jadi
misalnya ada demo eh silakan rektor dari mana masuk,” candanya.
Meskipun demikian, ia
menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya membangun komunikasi yang lebih baik
dengan mahasiswa guna mengurangi potensi gesekan.
Ia mengklaim, intensitas
demonstrasi saat ini mulai menurun karena adanya pendekatan dialog.
“Ini sudah semakin
berkurang, karena kami mencoba memahami apa sebenarnya keinginan mahasiswa. Dan
kemarin demo itu memang hanya untuk anu aja untuk apa programnya, Pak. Jadi
begitu dilantik ada program memang harus demo dulu tuh. Begitu ya.” katanya.
Upacara Dies Natalis
ke-64 UNM turut dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, perwakilan pemerintah,
tokoh pendidikan, serta tamu undangan lainnya.
Peringatan ini menjadi
momen reflektif bagi UNM untuk memperkuat peran institusi dalam menghadapi
tantangan dunia pendidikan tinggi ke depan.